Cara KB Kalender yang Mudah untuk Perencanaan Kehamilan


Jika Anda ingin mencegah kehamilan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, maka Anda dapat menggunakan cara KB kelender. Metode KB Kalender merupakan cara KB yang alami yaitu dengan cara memilih waktu kapan saatnya melakukan hubungan suami istri dan kapan saatnya tidak berhubungan. Dasar yang digunakan yaitu dengan penghitungan masa subur wanita berdasarkan siklus ovulasi. Pada seorang wanita terdapat waktu dimana dia berada pada masa subur dan masa tidak subur. Jadi jika pasangan ingin mencegah kehamilan, maka disarankan untuk melakukan hubungan intim ketika sang istri berada pada waktu yang tidak subur.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa pasangan yang ingin mencegah kehamilan karena berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain yaitu karena sudah memiliki banyak anak, masih memiliki anak yang usianya masih kecil, atau pasangan muda yang memang belum siap memiliki anak. Ada berbagai macam alat kontrasepsi yang sebenarnya dapat dipilih oleh pasangan, seperti dengan spiral, susuk, suntik, pil KB, kondom, dan sebagainya. Namun ada beberapa pasangan yang tidak mau menggunakan alat kontrasepsi tersebut karena berbagai alasan pribadi masing-masing. Sehingga cara KB kalender dapat menjadi alternatif pilihan untuk mencegah kehamilan.

Pahami Cara KB Kalender yang Benar

Agar hasilnya efektif, maka pastikan Anda melakukan cara KB kalender dengan benar. Sebab jika Anda kurang cermat, maka KB kalender yang Anda lakukan riskan mengalami kegagalan. Anda tentunya juga harus disiplin dan tidak boleh lupa kapan waktu yang tepat untuk berhubungan intim dengan pasangan dan kapan waktunya dilarang. Prinsip dasar dari KB kalender yaitu harus tahu cara menghitung masa subur dan masa tidak pada istri, dimana dibedakan antara seorang istri yang mengalami siklus menstruasi teratur dengan yang siklus menstruasinya tidak teratur. Cara penghitungannya adalah sebagai berikut:
1. Siklus menstruasi teratur
Prinsip cara KB kalender yaitu dengan memperhatikan siklus ovulasi yang dimulai sejak saat wanita mulai mengalami menstruasi sampai menstruasi lagi pada periode berikutnya. Secara biologis, indung telur yang dimiliki oleh seorang wanita setiap bulannya akan mengeluarkan sel telur yang menempel di dinding rahim. Apabila sel telur tersebut sudah mencapai kematangan dan tidak ada sperma yang membuahi, maka secara otomatis akan luruh dan keluar melalui organ intim wanita sebagai darah menstruasi. Masa di mana sel telur mencapai puncak kematangan biasa disebut dengan masa subur.
Untuk menghitung masa subur pada wanita dengan siklus menstruasi teratur lebih mudah daripada yang siklus menstruasinya tidak teratur. Dinamakan siklus haid teratur, jika menstruasi datang secara rutin dengan rentang waktu yang selalu sama setiap bulannya atau paling tidak mendekati sama. Siklus menstruasi mungkin berbeda antara wanita yang satu dengan yang lainnya, kisarannya yaitu antara 21 – 35 hari sekali setiap bulannya. Dari berbagai survei, yang paling umum siklusnya yaitu 28 – 30 hari. Untuk lamanya menstruasi sekitar 3 – 7 hari.
Masa subur pada siklus haid yang teratur ini terletak pada hari ke-14 setelah hari pertama haid. Itu merupakan puncaknya, sedangkan rentang masa subur sekitar 5 hari yang dihitung sebelum dan sesudah waktu puncak. Sehingga masa suburnya yaitu hari ke-14 dikurangi 2 hari (untuk hari pertama masa subur) dan hari ke-14 ditambah 2 hari (untuk hari terakhir masa subur).
Untuk lebih mudah memahami, perhatikan contoh berikut ini. Misal seorang wanita mengalami siklus menstruasi datang secara teratur setiap 28 hari sekali. Masa suburnya yaitu dihitung 14 hari sejak hari pertama mengalami menstruasi, dengan rentang masa subur hari pertamanya hari ke-12 (14-2) dan masa subur hari terakhirnya hari ke-16 (14+2). Misalnya saja wanita tersebut mengalami menstruasi pada tanggal 1 Januari, maka masa suburnya adalah pada tanggal 12 sampai 16 Januari.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan cara KB kalender untuk mencegah kehamilan, maka jika melakukan hubungan suami istri hindari sejauh mungkin masa subur tersebut. Semakin jauh waktunya dengan masa subur, maka peluang hamil akan semakin kecil. Tentu saja yang harus diingat bahwa ketentuan tersebut diluar masa menstruasi, karena tentunya tidak diperbolehkan berhubungan intim ketika wanita sedang menstruasi.
2. Silkus menstruasi tidak teratur
Untuk menentukan masa subur pada wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur memang agak sedikit lebih sulit dari poin pertama. Caranya yaitu pertama-tama Anda harus mencatat jumlah hari dalam satu siklus menstruasi selama 6 bulan atau 6 siklus. Lalu hitung jumlah hari pada siklus terpendeknya dan jumlah hari pada siklus terpanjangnya. Dalam satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama mengalami menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya. Cara menghitung masa suburnya yaitu jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 18 (untuk hari pertama masa subur), dan jumlah hari pada siklus terpanjang dikurangi 11 (untuk hari terakhir masa subur).
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini. Misal seorang wanita mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Setelah dihitung dalam masa silkus 6 bulan didapatkan hasil bahwa siklus terpendeknya 25 hari dan siklus terpanjangnya 32 hari. Untuk menghitung masa suburnya yaitu 25-18 = 7 (hari pertama masa subur) dan 32-11 = 21 (hari terakhir masa subur). Maka masa subur wanita tersebut terletak pada hari ke-7 sampai hari ke-21 dihitung sejak hari pertama menstruasi.
Seperti halnya dengan wanita yang mengalami menstruasi teratur, cara KB kalender pada wanita dengan siklus haid tidak teratur pada prinsipnya pasangan harus menghindari berhubungan intim pada masa subur yang telah dihitung dengan rumus di atas. Hal yang perlu diingat yaitu bahwa masa subur seorang wanita dihitung sejak hari pertama menstruasi, bukan setelah menstruasi.
Setiap metode pencegah kehamilan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan cara KB kalender ini. Pilihan tergantung pada setiap pasangan untuk menentukan metode KB yang paling cocok. Pada KB kalender kelebihannya yaitu sangat praktis untuk dilakukan karena tidak menggunakan alat apapun. Cara ini juga tidak memerlukan biaya alias gratis. Selain itu KB kalender tentunya juga sangat terjamin keamanannya karena tidak menimbulkan efek samping apapun.
Sedangkan untuk kelemahannya yaitu bahwa pada KB kalender ini pasangan rawan untuk lupa kapan waktunya boleh berhubungan intim dan kapan tidak boleh. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyiapkan kalender dan memberinya tanda tertentu agar tidak lupa. Selain itu metode ini juga dapat gagal jika pada suatu ketika suami istri tidak mampu menahan godaan untuk berhubungan intim padahal istri berada pada masa yang subur. Untuk mengatasinya tentunya harus disiplin dari kedua belah pihak untuk melaksanakan cara KB kalender yang benar.
Di samping cara KB kelender, ada beberapa cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui masa subur wanita. Cara tersebut yaitu dengan metode pemeriksaan urine, pengukuran suhu basal, deteksi lendir leher rahim, dan pemeriksaan air liur. Untuk hasil yang valid, Anda dapat mengkombinasikan cara-cara lain tersebut bersama-sama dengan KB kalender. Misalnya dengan pemeriksaan urine, Anda cukup menggunakan alat penentu kesuburan yang mirip dengan alat test kehamilan yang sudah banyak dijual di apotek. Apapun metode KB yang dipilih, sebaiknya bicarakan dengan pasangan agar sesuai dengan keinginan kedua belah pihak .